Ala
bisa karena biasa. Peribahasa ini
sudah menjadi hal yang tidak asing lagi bagi seluruh kalangan masyarakat, baik
itu di kalangan para siswa, pendidik, dan masyarakat awam pada umumnya.
Kebiasaan yang turun temurun bisa diartikan sebagai budaya. Baik itu di bidang
adat istiadat, agama, bahasa, bangunan, dan sebagainya. Sama halnya dengan
kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak. Kebiasaan yang telah diajarkan sejak
dini akan melekat pada dirinya serta menjadi bagian yang sulit untuk dilupakan.
Salah satu contoh adalah kebiasaan menabung sejak dini.
Menabung
artinya menyisihkan sebagian uang atau penghasilan baik dalam waktu yang
berkala ataupun setiap hari, yang jumlahnya tergantung oleh yang bersangkutan.
Menabung bukan hanya bisa dilakukan melalui bank atau lembaga penyedia tabungan
lainnya. Menabung bisa dilakukan dengan alat yang sederhana. Bisa hanya dengan
bambu yang yang telah dibentuk sedemikian rupa, kaleng tempat biskuit, atau
dengan tempat khusus yang biasanya terdapat di toko-toko plastik dan alat
mainan anak-anak yang mempunyai aneka macam bentuk. Menabung mempunyai manfaat
yang sangat baik bagi semua orang. Dengan menabung, seseorang bisa merasa
terbantu dari segi biaya yang tak terduga. Namun, menabung memerlukan komitmen
yang kuat. Jadi alangkah baiknya bila mempunyai program menabung, sebelumnya harus
dengan perhitungan yang matang. Jumlah tabungan yang tidak terlalu memberatkan,
serta komitmen waktu yang dispilin.
Budaya menabung juga bisa dilakukan atau
dipraktekkan di sekolah. Seperti pengalaman saya di kelas. Saya telah melakukan
program ini selama dua tahun. Dan menurut saya ini adalah salah satu langkah
yang sangat baik, serta mendapat apresiasi yang positif dari peserta didik dan
orang tua siswa. Di samping membantu para peserta didik secara mandiri untuk
membeli perlengkapan sekolah yang berasal dari tabungan mereka, juga akan
membantu para peserta didik dalam menanamkan sikap dan kebiasaan menabung serta
memberikan gambaran dan pendidikan pribadi dalam pola dan prinsip hidup hemat. Sekedar
untuk berbagi pengalaman dengan teman-teman, berikut beberapa langkah yang saya
lakukan sebelum membuat program menabung di kelas :
a.
Mensosialisasikan
Fungsi Dan Manfaat Menabung Kepada Peserta Didik dan Orang Tua.
Sebelum melakukan program ini di sekolah, terlebih
dahulu kita harus melakukan sosialisasi menabung kepada peserta didik. Ini
bertujuan agar para peserta didik mengetahui lebih dalam arti menabung, fungsi
dan manfaat menabung itu sendiri. Cara ini dilakukan agar peserta didik dapat
memiliki kemauan untuk menabung. Sosialisasi ini juga harus dilakukan bersama
dengan para orang tua siswa, agar program ini dapat terlaksana dengan baik
melalui kerjasama dengan orang tua siswa.
b.
Membuat Kesepakatan
Jumlah Dan Besaran Tabungan Peserta Didik.
Langkah yang kedua setelah melakukan sosialisasi
kepada peserta didik tentang manfaat menabung, adalah membuat kesepakatan
jumlah dan besaran tabungan serta bentuk dan sifat tabungan tersebut. Jumlah
tabungan yang ditentukan adalah mengambil standar minimum jumlah sesuai dengan
kemampuan para peserta didik. Jumlah ini tidak diperbolehkan dengan memaksakan kepada
peserta didik. Prinsip ini didasarkan pada kemampuan peserta didik karena
kemampuan peserta didik yang beragam. Jadi, buatlah keputusan yang sifatnya
sesuai dengan standar minimal kemampuan para peserta didik. Seperti yang telah
saya lakukan, jumlah dan besaran tabungan peserta didik yang telah ditentukan
adalah sebesar Rp 1,000.00 per harinya, yang disetor selama proses pembelajaran
di kelas atau sesuai dengan hari sekolah. Dengan jumlah tersebut, para peserta
didik tidak merasa berat untuk menyisihkan uang mereka. Sifatnya pun ditentukan
dengan cara pembagian tabungan kepada masing-masing peserta setiap akhir bulan
berjalan.
c.
Melakukan
Penunjukan Kepada Siswa Yang Bertanggung Jawab Dalam Pengelolaan Tabungan
Tersebut.
Langkah yang ketiga adalah menunjuk satu orang siswa
sebagai bendahara. Siswa yang berperan sebagai bendahara bisa ditunjuk
berdasarkan dengan struktur organisasi di kelas. Jadi dengan adanya program
ini, bendahara kelas harus ikut bertanggung jawab dalam pengelolaan tabungan
tersebut. Berikan kepercayaan kepada bendahara kelas untuk mempertanggungjawabkan program ini, lengkap
dengan catatan rinci tabungan tersebut tanpa lepas dari kontrol masing-masing
guru kelas.
Dengan
tiga langkah tersebut, program tabungan siswa di kelas saya kira dapat
dilakukan. Demi mengajarkan budaya menabung sejak dini bagi peserta didik, maka
akan membawa kebiasaan baik bagi peserta didik sampai lanjut ke jenjang sekolah
yang lebih tinggi hingga seterusnya.
Semoga dengan adanya program tersebut, para peserta didik dapat
melakukan pola hidup yang hemat mulai dari lingkungan keluarga sampai ke
lingkungan sosial di masyarakat. Mari wujudkan pendidikan yang lebih baik
melalui pola hidup hemat dengan budaya menabung sejak dini. “Masa
Muda Menabung Raih Masa Tua yang Beruntung”
Akhir
kata semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi diri saya pribadi, keluarga,
serta teman-teman. Salam….
Sumber gambar : https://www.dwipuspita.com/hidup-terjamin-dengan-menabung.html