Pengertian Gerakan Literasi
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Gerakan Literasi
Sekolah merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk
menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat
sepanjang hayat melalui pelibatan publik (Kemendikbud, 2016).
Gerakan Literasi Sekolah adalah suatu usaha atau kegiatan yang
bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (mulai dari
peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas
sekolah, komite sekolah, orang tua/wali murid peserta didik),
akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang
biisa merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dan lain
sebagainya), dan pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan
kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya
berupa pembiasaan membaca peserta didik, pembiasaan ini dilakukan dengan
kegiatan 15 menit membaca.
Literasi atau dalam bahsa inggris literacy merupakan landasan untuk
kegiatan belajar sepanjang hayat. Hal ini sangat penting untuk pembangunan
sosial dan manusia demi meningkatkan kemampuan agar dapat merubah hidup ke
arah yang lebih baik. Semula literasi hanya diartikan sebagai
kemelek-hurufan. Namun hal ini merupakan persepsi yang salah. Mengartikan
literasi sebagai kemelek-hurufan dapat berakibat pada terjadinya anomali
melek huruf. Dimana yang dimaksudkan melek huruf adalah hanya berkisar
pada kemampuan baca tulis secara harfiah dan teknis. Bukan secara budaya
dan mendalam. Oleh karena itu literasi lebih sesuai diartikan sebagai
keberaksaraan.
Tujuan Gerakan Literasi Sekolah
Tujuan umum gerakan literasi sekolah yaitu untuk menumbuh kembangkan budi
pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang
diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar
sepanjang hayat. Selain itu adapula tujuan khusus gerakan literasi sekolah
diantaranya yaitu :
1. Menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah.
2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
anak agar warga
sekolah mampu mengelola pengetahuan.
4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan
mewadahi berbagai strategi membaca.
Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud No.
23 Tahun 2015). Tujuan kegiatan literasi, diantaranya yaitu:
1. Meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pelajaran
2. Meningkatkan kemampuan memahami bacaan
3. Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik
4. Menumbuh kembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan
Contoh Gerakan Literasi Sekolah
Kegiatan literasi itu sendiri bisa diwujudkan melalui contoh program
gerakan literasi di sekolah antara lain :
a. Jadwal berkunjung ke perpustakaan,bukan hanya berkunjung saja,
tetapi wajibkan pula siswa untuk meminjam buku, menyusun resume
dari beberapa lembar buku yang telah dibacanya kemudian
wajibkan pula siswa untuk mengembalikan
buku.
b. Pemberdayaan mading setiap kelas
c. Membaca buku non pelajaran sebelum proses belajar dimulai
d. Posterisasi Sekolah,membuat poster-poster yang berisi ajakan,
motivasi maupun kata mutiara yang ditempel atau digantung di beberapa
spot di kelas atau di sekolah.
e. Membuat Pohon Literasi di Setiap Kelas
f. Membuat sudut baca di beberapa tempat di sekolah
g. Membuat papan karya literasi siswa di Setiap Kelas